I am so Uninterested in a Life without you.
Source : About Time (2013)
I am so Uninterested in a Life without you.
Source : About Time (2013)
Nggak tau kenapa, meski nggak ketemu tapi cuman text-ing sama kamu seharian bisa bikin aku se hepi ini :)
Somehow I do realize that maybe I was made for you. Like just today you borrow money from me.
That money I had was planed to be uses for our yesterday date. But then I think it's not to necessary to drawn them. So I didn't take it from ATM. Then suddenly you called me to borrow some money from me. The amount you ask was exactly precise.
Kalau aja kemaren aku ambil separuhnya aja. Kamu nggak bakalan bisa pinjem uang itu.
Nah itulah kenapa aku sadar kenapa aku berpikiran kalau nggak usah ambil uang dulu hari itu. Buat jaga2 kalo ada apa2. Hem so that's you.
I don't think it's just a coincidence. Maybe I was really made for you. :)
“Kau tahu, hakikat cinta adalah melepaskan. Semakin sejati ia, semakin tulus kau melepaskannya. Percayalah, jika memang itu cinta sejati kau, tidak peduli aral melintang, ia akan kembali sendiri padamu. Banyak sekali pecinta di dunia ini yang melupakan kebijaksanaan sesederhana itu. Malah sebaliknya, berbual bilang cinta, namun dia menggenggamnya erat-erat.”
Seperti caraku mencintaimu yang membiarkanmu bebas tanpa menggenggam erat kebebasanmu.
Karena memang tak ada yang bisa aku lakukan lagi selain begini :)
Meninggalkanmu, bagiku hanya sebatas niat. Entah bisa sungguh-sungguh kulakukan, atau hanya akan terlupakan.
Hari yang yang panjang.
Selamat pagi, Selamat Tidur. Besok kuliah pagi :)
Jumat, 07 Market 2014
Sesuai janjimu yang mau menjeputku.
Sore itu kau datang setelah semua urusan kampusmu selesai. :)
Aku sengaja memintamu jauh-hari untuk menjemputku pulang ke rumah supaya kamu visa meluangkan waktumu.
Aku masih sedikit tidal percaya ketika kamu bilang sedang tidak enak badan.
Tapi ternyata memang benar, badannya panas waktu aku memelukmu Dari belakang di at as motormu ditambah batuk-batuk yg bisa dibilang lumayan parah. :(
Kamu tetap menjemputku meski dalam keadaan sesakit itu.
Lalu aku mengajakmu makan karena kamu bilang belum makan saat itu.
Saat melihatmu makan, kamu bener-bener keliatan sakit lalu aku menawarkan untuk menyetir motormu ke apartemenku untuk mengambil barang2 lalu pulang ke rumahku.
Pertamanya kamu menolak lalu akhirnya setelah makan kamu menyerahkan kuncimu padaku.
Aku tahu kamu masih khawatir dan blm bisa percaya sepenuhnya gara-gara insiden waktu itu. Tetapi jika itu jarak dekat tidak masalah. ;)
Saat aku yang menyetir motormu dan kamu duduk membonceng di belakang kamu memegang pinggangku dan menggelitiknya (?) Entah kamu sadar atau tidak. Hmm
Then finally we reach my apartment then took a rest for an hour. Spending time while you watching
News and SUCI 3 on my laptop. And me preparing stuff to bring home.
It's sad seeing you get sick like this. So I show him my usual medicine for cough and flu. And then you said that it was your meds at home too. Then I feed you with two spoon of it and tell him to bring the meds.
Then we're going home but he did almost kiss my left cheek before.
I think he behave himself cause he won't infected me with his sick.
It's a little bit awkward type with bahasa. If it's not formal it would be bad to read. If it's too formal than its geting awkward to read too hem .__.
Well, makasih udah jemput aku dengan kamu yang dalam keadaan sakit yang nggak bisa dibilang sakitmu ga parah. Makasih udah bela-belin jemput aku dalam keadaan sakit. Makasih ;)
Sampai sekarang pun aku masih penasaran kenapa kamu baik banget sama aku. Benarkah kamu hanya menganggap aku cuman sebagai teman (?)
Tetapi perlakuanmu terhadapku tidak pernah berubah sejak dulu. Kamu masih orang yang sama. Orang yang pernah menjalin status pacaran denganku. Masih seperti saat kamu bilang menyayangiku.
Hanya tuhan yang Tahu. :)
Yang membuatku bertahan mencintaimu, adalah sesuatu yang telah menahan langkah kepergianmu. - @Sastrarevolusi